TIPE-TIPE GUNUNG MENURUT BENTUKNYA
Gunung
api dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam
wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah
permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material
yang dikeluarkan pada saat dia meletus.
Tipe-tipe gunung api berdasarkan bentuknya (morfologi):
1. Stratovolcano, Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan
berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari
beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa),
terkadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa
ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.
2. Perisai, Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan
masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam),
bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang
bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
3. Cinder Cone, Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan
vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini
membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari
tanah di sekitarnya.
4.
Kaldera, Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat
kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo
merupakan jenis ini.
1. Tipe A : Gunung
berapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali
sesudah tahun 1600.
2. Tipe B : Gunung
berapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik, namun
masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
3. Tipe C : Gunung
berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun masih
terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola
pada tingkah lemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar